SEJARAN ANTARA ISI DAN KULIT



Perlu tenaga banyak  buat nulis mirip kaya mau naik gunung panjat tebing dll jadi hari ini ada tenaga. Hehe
Ahir-ahir ini kayaknya belajar sejarah menjadi jauh menyenangkan dari sebelumnya (selema sekolah maksudnya) dengerin ust Budi Ashari saya jadi berpikir ulang tentang sejarah. Hal yang menarik dari sejarah adalah sejarah bisa terulang, jika ingin jadi orang cerdas belajar sejarah dan memeng butuh orang yang cukup cerdas untuk belajar sejarah, memahami sejarah seakan memakan sebuah buah yang berlapis-lapis ada kulistnya saja, ada ke isi bahkan ada ke bijinya dan bagian terkecilnya. Saya menyadari bahwa sejarah yang di pelajari selama ini terutama di sekolah hanya sebatas kuli (nangis,, nyesel) 

Siapapun yang belum lihat duren gak akan mau makan duren bisa jadi karena kulitnya yang berduri atau orang yang tidak tahu kelapa tidak mau makan kelapa karena keras namun kalau tahu setajam apapun duri kulit durian akan di buka dan sekeras apapun kelapa akan di belah karena di dalamnya ada sesuatu yang manis dan bisa di nikmati. Sejarah yang puluhan tahun yang saya pelajari dan kenali adalah sebuah kulit yang saya pahami adalah nama tempat, nama orang, tagal tahun dan itu-itu saja sehingga tidak ada enaknya. Dan memang seperti itu di ajarkan di pendidikan. Ada guru sejarah yang buat saya kagum waktu smp namun lagi-lagi hanya mengenal sebuah cerita yang berahir di seru mengagumkan dan saya baru tahu, sementara isi ya saya gak tau dapat maksudnya atau tidak.
Sejarah kebudayaan islam salah satunya. Ya namanya juga sudah salah dan ini terus di pertahankan tidak ada yang merubah. Kebudayaan islam . islam adalah wahyu kebudayaan adalah kesepakatan masyarakat. Kenama di pudarkan maknanya.. mungkin kegagalan menerjemahkan hadoroh begitu kata ust budi ashari

Mana kulit mana daging itu lah sejarah yang saya tidak tahu. Dalam alquran sebenarnya sudah menjelaskan betul apa yang di sebut isi dan apa yang di sebut kulit, alquran sering menyebut apakah kalin tidak berpikir, dan istilah lainya, bahwa kisah atau cerita di alquran itu dak berarti kalau kita tidak merenungkannya, al quran mendorong kita mencari hikmahnya pelajarannya. Dan quran tidak mengajak untuk belajar dari kisah khayalan melainkan dari kenyataan itu artinya semua pernah terjadi yang kita kenal dengan sejarah (ada sebutan lain kira-kira) 

Ternyata sangat di sayangkan jika kita tidak belajar sejarah sejarah rosul umpamanya) namun di sayangkan juga yang belajar hanya sebatas kulit saja tidak mengambil pelajaran menerapkan kebaikan. Kisah hanya sebatas kisah.
Memang kelanjutannya harus di kenalkan anak dengan sejarah, yang bukan hanya kulit tapi mampu memahami pelajaran yang di maksud apalagi kalau si anak bisa mengambil pelajaran yang lain. Sunguh akan sangat luar biasa ya, 

Jadi selamat belajar sejarah dengannya bisa membuat hidup kita berkualitas dan lebih baik terutama lebih taat pada Allah kalu tidak yang percuma juga

Posting Komentar