Pertanyaan yang muncul di malam hari

Saya ridwan, saya sudah hidup di dunia ini lebih dari 28 tahun, dan saya sudah menikah. Saya adalah sel sperma yang terpilih dari 5jt dan saya kira yang terbaik,, saya berpikir demikian karena saya di beri oleh pencipta saya otak untuk berpikir, saya juga dulu berpikir siapa pencipta saya.. jika ada yang melarang saya untuk berpikir lantas mengapa Allah membeli akal jika saya tidak boleh bertanya siapa pencipta saya, walaupun saya memang tidak berkewenangan berpikir dengan bagaimna Allah tapi saya mengunakan akal saya untuk memikirkan bukti banhwa Allah itu ada,


Lalu kemudian saya berpikir untuk apa saya di ciptakan ? kenapa saya begitu sayang dengan seorang anak yang saya kenal baru 1-2 tahun belakangan ini? Kenapa saya selalu ingat dan rindu sama dia, kenapa saya seakan begitu berkesan hanya beberapa tahun dengan dia, sementara dia sudah meninggalkan saya begitu saja, namuan kenapa saya masih mengharapkanya,, saking hebatkah dia, atau Allah yang merencanakan ini semua? Apa untungnya bagi saya? Untuk apa saya melalui kejadian ini. Bukankah bukan hanya dia yang saya temui di dunia ini, bukan dia saja yang berperan dalam hidup saya, mengapa saya begitu mengharapkanya, toh dia juga berharap pada saya,

Saya begitu tertarik dengan menulis, walau tulisan saya belum banyak yang baca karena banyak kekurangan namun saya terus nulis walau tulisan saya di keritik namun saya masih menulis? Bahkan blog pribadi saya update,? Kenapa? Untuk apa? Apakah yang menciptakan saya bertujuan senuatu pada saya?

Saya begitu senang dengan kertas kosong, bukan untuk menggambar tapi untuk menulis, mencorat coret ide saya, saya senang dengan perencanaan gambaran besar? Saya seperti seorang SEO yang sedang merencanakan usaha kedepan? Apakah yang menciptakan saya merencanakan sesutu terhadap diri saya?

Kenapa saya begitu tertarik dengan dunia motivasi trening? Saya memimpikanya namun berkali-kali gagal namun saya masih menginginkanya saya menangis, saya berdoa walau sampai detik ini saya tidak melihat akan ke arah sana namun keinginan dan ketertarikan ini masih ada. Siapa yang memlihara niat ini dalam hati saya kecuali sang pencipta, apakah niat tujuan yang menciptakan saya sehingga saya demikian?

Ide dam mimpi yang tidak terwujud dulu itu tidak menjadikan kapok malah saya jadi lebih liar lagi, karena saya di kecewakan oleh seorang anak saya ingin hidup saya di kelilingi oleh anak dan saya menjadi pendidik, saya berencana memiliki yayasan dan sekolah,, sunguh ambisius dan tidak masuk logika dan sangat liar, saya menyadari ini tidak mudah dan membutuhkan waktu dan dana yang tidak lumayan. Tapi ini targetan saya setelah menikah,,, lalau kenapa saya begitu bernafsu? Siapa yang menumbuhkan niat ini? Apakah niat tujuan dari yang menciptakan saya demikian?

Saya berkata pada orang tua saya, bahwa saya akan memberangkatkan umroh mereka.. walau saya gak tahu dari mana dan bagaiman jalanya,, tapi saya mengatakan itu,, kenapa saya berpikir demikian? Apakah niat dan tujuan dari yang menciptakan saya?

Inilah pertanyaan yang menggagu pikiran saya saat ini... 

Posting Komentar