Menulis menjadi hal yang seakan tabu menurut saya karena di
sana harus ada kesesuaiyan kesambungan paragraf, kejelasan kata dan sebagainya
belum lagi harus di dukung oleh data otentik,, jika itu sebuah cerita mungkin
anda juga di tuntut untuk membuatnya apik, tidak hanya itu menulis juga harus
di dukung dengan ide yang menarik tidak hanya asal nulis. Maka dengan semua
aturan itu saya akan berpikir lagi jika harus menulis. Apalagi jika kegiatan
ini di lakukan setiap minggu mungkin, ini akan membuat anda tersiksa karena
harus memikirkan ide, jika sudah tersedia juga kadang akan mentok mau mulai
dari mana al hasil tulisan hanya berahir di kepala atau malah hanya tulisan gak
jelas di komputer satu paragraf dengan tidak jelas mana awal dan ahir.
Itulah yang saya pikirkan ketika mendengar menulis. Mungkin hal sama juga di
rasakan oleh para penulis blog yang jarang update atau yang sering copy paste
saja. dari pada kosong, ( karena saya dulu melakukan itu) menulis bagi saya
dulu adalah hal yang tabu semacam ritual yang di laksanakan sekali kali saja,
karena sakin sucinya ritual ini, atau karena saking malasnya,, hehhe baik
sekarang apa yang akan anda pikirkan jika anda harus menulis setiap hari? Gak
ada ide, waktu, tulisan jelek, salah ketik, saya gak bisa, suka berhenti di
tengah, paragraf saya gak nyambung, atau ada alasan lain,,, karena itu yang
saya rasakan ketika mendengar menulis itu adalah latihan dan harus di latih
setiap hari. Bahakan ketika Mang Isa menyarankan saya untuk menulis sebelum
tidur minimal 15-20 menit saja meluangkan waktu. Dalam pikiran saya yang
terbayang mau nulis apa dan saya sudah terlalu sibuk untuk melakukan itu,
jangankan itu untuk update ststus aja kadang bingung,,, atau mungkin update
status lebih menyenangkan ketimbang menulis panjang lebar,.
Saya rasa sudah tidak mungkin itu yang dulu saya rasakan.
Hanya ahir2 ini saja saya jadi mulai keranjingan menulis (gak perduli mau di
baca orang atau tidak) bukan karena buku latihan kepenulisan bukan pula karena
mengisi salah satu rubrik di majalah. Semangat saya nulis timbul untuk pertama
kalinya adalah ketika membaca buku “Kambing Jantang” karya Raditya Dika. Jangan
bayangkan buku ini adalah tatacara berternak kambing tapi, buku ini adalah
kumpulan pengalaman konyol dia. Saya tertarik buku itu karena katanya lucu dan
saya membuktikanya,, ketika membaca setiap halaman saya di buat nyegir, namun
yang membuat saya semangat nulis adalah ternyata buku itu berasal dari tulisan
blognya. Jadi di blognya itu adalah catatan harian dia,
Posting Komentar