Apa Yang anda pikirkan ketika di suruh nulis? 1

Menulis menjadi hal yang seakan tabu menurut saya karena di sana harus ada kesesuaiyan kesambungan paragraf, kejelasan kata dan sebagainya belum lagi harus di dukung oleh data otentik,, jika itu sebuah cerita mungkin anda juga di tuntut untuk membuatnya apik, tidak hanya itu menulis juga harus di dukung dengan ide yang menarik tidak hanya asal nulis. Maka dengan semua aturan itu saya akan berpikir lagi jika harus menulis. Apalagi jika kegiatan ini di lakukan setiap minggu mungkin, ini akan membuat anda tersiksa karena harus memikirkan ide, jika sudah tersedia juga kadang akan mentok mau mulai dari mana al hasil tulisan hanya berahir di kepala atau malah hanya tulisan gak jelas di komputer satu paragraf dengan tidak jelas mana awal dan ahir.


Itulah yang saya pikirkan ketika mendengar menulis. Mungkin hal sama juga di rasakan oleh para penulis blog yang jarang update atau yang sering copy paste saja. dari pada kosong, ( karena saya dulu melakukan itu) menulis bagi saya dulu adalah hal yang tabu semacam ritual yang di laksanakan sekali kali saja, karena sakin sucinya ritual ini, atau karena saking malasnya,, hehhe baik sekarang apa yang akan anda pikirkan jika anda harus menulis setiap hari? Gak ada ide, waktu, tulisan jelek, salah ketik, saya gak bisa, suka berhenti di tengah, paragraf saya gak nyambung, atau ada alasan lain,,, karena itu yang saya rasakan ketika mendengar menulis itu adalah latihan dan harus di latih setiap hari. Bahakan ketika Mang Isa menyarankan saya untuk menulis sebelum tidur minimal 15-20 menit saja meluangkan waktu. Dalam pikiran saya yang terbayang mau nulis apa dan saya sudah terlalu sibuk untuk melakukan itu, jangankan itu untuk update ststus aja kadang bingung,,, atau mungkin update status lebih menyenangkan ketimbang menulis panjang lebar,.


Saya rasa sudah tidak mungkin itu yang dulu saya rasakan. Hanya ahir2 ini saja saya jadi mulai keranjingan menulis (gak perduli mau di baca orang atau tidak) bukan karena buku latihan kepenulisan bukan pula karena mengisi salah satu rubrik di majalah. Semangat saya nulis timbul untuk pertama kalinya adalah ketika membaca buku “Kambing Jantang” karya Raditya Dika. Jangan bayangkan buku ini adalah tatacara berternak kambing tapi, buku ini adalah kumpulan pengalaman konyol dia. Saya tertarik buku itu karena katanya lucu dan saya membuktikanya,, ketika membaca setiap halaman saya di buat nyegir, namun yang membuat saya semangat nulis adalah ternyata buku itu berasal dari tulisan blognya. Jadi di blognya itu adalah catatan harian dia, 

Posting Komentar