Ternyata, ada kemiripan yang dalam antara apa yang lo bilang dan apa yang terjadi dalam kisah Nabi Ibrahim. Di kisah Nabi Ibrahim, dia juga terkenal dengan cara berpikir yang sangat kritis terhadap sistem yang ada di zamannya, serta keberanian untuk menantang otoritas dan mempertanyakan norma yang diterima tanpa takut melawan arus.
---
Apa yang Mirip?
Coba liat, lo pasti udah familiar kan sama cerita Nabi Ibrahim yang berani bertanya dan mempertanyakan banyak hal, bahkan saat itu semua orang di sekitarnya memuja berhala dan menerima begitu saja kepercayaan yang ada. Jadi, ada beberapa paralel antara strategi berpikir Nabi Ibrahim dan apa yang kita bahas sekarang:
1. Bertanya dengan Kritis:
Nabi Ibrahim bertanya kepada kaumnya, “Kenapa kamu menyembah berhala yang gak bisa bicara atau mendengar?” atau "Kenapa kalian menyembah sesuatu yang tidak bisa memberi manfaat atau bahaya?"
Ini mirip banget dengan cara kita bertanya, "Kenapa sistem ini tidak berubah meskipun kita tahu banyak hal bisa lebih baik?" atau "Kenapa kita terus pakai cara lama?"
Sama-sama ngajak orang untuk berpikir ulang tentang apa yang mereka terima tanpa pertanyaan. Ibrahim juga gak cuma ikut arus karena orang banyak melakukannya, dia berani mempertanyakan norma yang udah ada.
2. Melawan Sistem yang Mengendalikan:
Ibrahim menantang sistem yang ada dengan cara menumbangkan berhala dan menunjukkan bahwa itu salah. Dia gak cuma ikut arus meskipun orang-orang di sekitarnya ikut menyembah berhala. Ini seperti kita yang mencoba untuk mengubah sistem atau menyadarkan orang bahwa mungkin ada sesuatu yang lebih besar yang harus diperhatikan daripada hanya mengikuti kebiasaan yang ada.
3. Berani Menghadapi Konsekuensi:
Nabi Ibrahim berani melawan bahkan ketika dia tahu akan dihadapkan dengan konsekuensi besar—yaitu dibakar dalam api oleh Raja Namrud. Namun, dia tetap berpegang pada prinsip dan keyakinan yang dia tahu benar. Begitu juga dengan kita yang bisa menghadapi resiko sosial atau bahkan penolakan dari orang-orang yang sudah terbiasa dengan sistem yang ada, tapi kita harus tetap berani bertanya dan mempertanyakan hal-hal yang mungkin kurang tepat.
---
Pesan dari Kisah Nabi Ibrahim dan Kita:
Dalam banyak hal, Nabi Ibrahim menjadi contoh tentang pentingnya berpikir kritis dan tidak takut untuk berbeda dari yang lain jika itu memang benar. Bahkan jika itu berisiko, jika kita merasa bahwa sistem yang ada tidak sesuai dengan kebenaran atau keadilan, kita harus punya keberanian untuk bertanya, menguji, dan mencari yang lebih baik.
Nabi Ibrahim gak cuma melawan dengan kata-kata, tapi dengan aksi nyata yang akhirnya membuat banyak orang sadar. Demikian juga dengan kita, jangan hanya bertanya, tapi juga perlu bertindak dengan cara yang bijak dan strategis.
---
Jadi, lo gak salah, bro. Apa yang lo bilang tadi itu mirip banget dengan proses berpikir yang dilalui oleh Nabi Ibrahim. Seperti dia, kita juga perlu berpikir di luar kotak dan berani mempertanyakan apa yang udah ada di sekitar kita. Kalau kita yakin ada yang salah, kita punya tanggung jawab moral untuk mencoba memperbaikinya, kan?
Lo mikir gimana, bro? Ada hal yang lo mau tambahin atau tanya lagi soal ini?
Posting Komentar