Kehilangan Kartu ATM

kali ini saya bercerita tetang kartu ATM yang tertelan mesin ATM (nampaknya belum di kasih makan sehingga mesin ATM memakan kartu nasabahnya).

Hari kamis yang lalu saya melaksanakn trasaksi penarikan dari sebuah ATM namun malah Malah si kartu tak kunjung balik lagi karena setelah trasaksi selesai saya tidak cepat mengambil kartu dan ahirnya sang kartu masuk kembali ke mesin. agak panik iya, bingung jelas. Karena saya sedang perlunya uang buat biayay lahiran (saya ceritakan di sini). Saya pun bergegas untuk menelepon costumer service dan memblokir Karu ATM. Ya saya bersyukur pada Allah karena saya telah mengambil sebagian uangnya. Nah untuk menganti kartu itu saya harus ke bank dan mengantinya.

Dan hari senin nya saya baru sempat ke bank untuk menganti kartu tersebut. Saya pikir mungkin hanya membutuhkan paling tidak satu jam untuk menganti kartu itu. Namun no antrian yang saya dapat mengatakan tidak sesingkat itu. Saya melihat no antrianya 29 dan nomer di distumer service 15 artinya saya nunggu 14 orang lagi, wah, memeng ada tiga costumer service tapi yang baru aktif satu. Saya kalkulasikan jika 14 di kali 5 menit saja maka hasilnya satu jam lebih lagi ! kalau pulang nangung, nunggu bete, ya udah pilihanya adalah nunggu di luar. Berjalan-jalanlah adalah piliahn untuk menunggu antrian yang lama itu. Saya berkeliling di sekitaran bank banyak toko di sana salah satu toko yang saya masuki adalah toko perlengkapan rumah.


Saya melihat-lihat dan penasran sebenarnya berapa harga lemari baju yang ukuran 4 pintu kaya lemari es itu. Saya kaget karena harganya diatas 300rb. Lebih mencengakan lagi saya liaht jemuran handuk itu 118rb Saya tidak yakin mengeluarkan uang sebesar itu untuk temapat handuk. . Saya berkeliling di toko itu dan melihat harga rata-rata setiap barang dan berkesimpulan wow.  Karena keungan saya tidak terlalu tinggi melihat barang dengan bandroll demikian saya jadi pusing kepala.

Dulu saya tidak pernah terpikir untuk memiliki lemari, temat handuk, tikar dan lain-lain namun setelah berumah tangga hal itu nampaknya menjadi prioritas ketimbang hp baru. Saya terpikir kenpa orang kerja keras kadang sampai jauh dari keluarga, ada juga dengan cara yang tidak benar. Karena memang ada hal yang harus di penuhi, kalau uang kurang mana mungkin bisa beli ini dan itu. Di sepanjang pejalanan ke bank saya hanya berpikir pantesan orang bekerja keras karena memang kebutuhan hidup luar bisa. Apalagi mau bangun rumah. Isinya saja sudah mencengangkan.

Setibanya di bank tenyata no antrian sudah berganti ke no 33 wah saya telat, tapi masih bisa masuk untung gak ngambil antrian baru. Ketika saya bertemu dengan contumer sevice dan dia menanyakan KTP asli. Saya cek di dompet tenyata ketingalan. Waduh yang saya bahwa hanya fotocopy saja. Dan kartupun tidak bisa di ganti. Namun Alhamdulilah setidaknya saya bisa mengambil uang dari tabungan saya. Mungkin untuk urusan kartu saya tunda dulu sementara bisa pake kartu remi, hehhe

Setelah lahir anak pertama saya merasakan betapa biyaya itu luar biasa, mungkin bisa jadi membuat stres. Kadang saya melihat ada orang yang punya mobil harganya pasti di atas ratusan juta, ada orang yang punya simpanan sampai puluhan juta, namun ada juga yang untuk bayar bidan saja susah. Kalau saya melihat kisah sukses dari orang lain saya melihat menreka memang melalui masa yang sulit bahkan jauh dari yang kita duga. Namun mereka bisa berhsil juga. Saya jadi bertanya apa yang mereka lakukan sehingga bisa jadi sukses sekarang? Apa yang mereka lakukan di masa sulit mereka?


Jawabn itu saya tidak dapat dari orangnya namun jawabn itu saya dapat dari ust Yusuf Mansur. Kita buka butuh sukses, kita bukan butuh uang, kita bukan butuh rumah yang kita butuhkan adalah Allah., nah maksudnya.? Nanti di sambung ya, 

Posting Komentar