Hikamah membantu mengerjakan PR




Setelah saya hidup di lingkungan baru yaitu di rumah istri saya. Ada hal yang berbeda karena saya di sibukan dngan anak saudara yang minta bantuan buat ngerjain pr. Nah istri saya kadnag yang membantu namun dia suka mengeluh karena PR itu suka ngedadak dan baru pulang kerja suruh mengerjakan pr cape. 

Nah tugas itu ahirnya turun ke saya sebagai suaminya saya mengantikan untuk mengerjakan PR anak SD itu. Ada beberapa hikamah yang ingin saya bagi di sini. Membantu mengerjakan pr sebenarnya ada dua cara dengan mengerjakan langsung atau kita ajarkan anak cara mengerjakanya. Mungkin yang di lakukan istri saya adalah langsung mengerjakan soalnya alih aling mengajarkan anak cara mengerjakanya, karena kalau mengajarkan cara mengejarkan itu cukup berat. Butuh kesabaran yang extra. Karena saya mengelaminya butuh kesabaran,

Namun kesabaran itu berbuah hasil si anak jadi tahu cara mengerjakanya dan ahirnya sedikit demi sidikit dia paham dan mulain bisa mengerjakan sendiri. Cara mengajar itu juga di bagi dua cara penyempayan. Saya mengajari anak saudara saya itu ketika pertama kali saya kaget karena dia sudah kelas enam dan dia tidak tahu apa arti “THAT” apalagi arti tomorrow dia bilang besok padahal saya pengen hari ini. Ehhehe. Saya cukup kaget karena hampirsaja tidak ada satu kosa kata bahasa ingris  di kepala di kepala dia, ya itu menjadi semakin berat mengerjakan tugas, namun saya menyampaikan dengan cara beda, dengan memujinya.’

Jika dia berhasil mengerjakan , atau tahu satu kata, maka saya bisa bagus, nah itu bisa, terus saya lakukan itu dan hasilnya ckup terasa dia bisa mengerjakan prnya sendiri tanpa di bantu saya. Dan tidak itu rasanya dia mulai menyenagi bahas ingrisnya itu.

Saya jadi berpikir gak ada gunanya ya bilang, kamu kok gak tahu, bego dan kata kutukan lainya termasuk nakal. Karena di jamin kata-kata itu tidak akan merubah sikap dia, justru jika ada kebaikan kita bersi support maka itu yang akan berdampak sebenarnya, justru itu yang akan merubah sikapnya insya Allah,

Saya jadi kepikiran mungkin Allah juga sama kayaknya seperti anak yang di beri PR. Saya ketika membatu anak mengerjakan pr bsia saja saya beri jawabnya secara instan tanpa buka kamus, atau suruh cari artinya apa langsung saja saya beri artinya beres tanpa mengajari di caranya. Namun itu sampaikapan justru dia jadi gak bisa mandiri dia ngandelin saya terus, nah kita hidup di dunia dengan berbagai masalah ibaratnya mengerjakan tugsa sekolah. Kita minta bantuan pada Allah. Guru dan sekolah adalah dunia dan lingungan sekitar Prnya adalah masalah dan yang membantu mengrejakan tugas itu adalah Allah, seorang anak yang minta tolong di bantu mengerjakan PR ada dua pilihan bisa di kasih jawabanya langsung atau di kasih caranya.

Kalau di beri jawabnya langsung kita tidak dewasa tapi kalau di beri tahu caranya itu yang agak lama membutuhkan waktu. Ya mungkin doa kita tentang masalah itu adalah Allah hendak mengajarkan cara menyelesaikanya jadi jawabanya kadang lama kadang dikit dikit kadang di bikin susah dulu. Itu semua hendak mengajarkan kita kedewasan Justru itu semua karena Allah saya sama kita agar kehidupan kita di masa depan bisa lebih baik.

Jadi sekarang masih meragukan pertolongan Allah, sesunguhnya pertolongan Allah sedang berjalan. Bukan dekat lagi. 

Posting Komentar