Semangat nulisa saya muncul karena tulisan Raditya Dika ini
saya kira tidak beraturan. Mendobrak apa yang saya pahami tentang sebuah
tulisa, dia bebas mengunakan kata, hurup kapita, dan sebagainya ya mungkin ini
sudah di sempurnakan oleh editor. Dari sana kemudian saya mengerti nulis ya
nulis,, apa aja, gimana aja tentang apa saja, bahkan dengan gaya apa saja,,
perduli amat sama orang ini tulisan saya dan ini blog saya gak ada urusan sama
orang,, nah dari sana saya mulai nulis keseharian, nulis ide, namun tidak
sampai setiap hari hanya saja saya baru menemukan semangat menulis saja,
menulis bebas, nulis yang gak harus nunggu di suruh nulis yang gak perlu riset
dengan data tulisan dengan apa yang ada di diri saya,, tidak ada istilah tokoh
yang sulit di ingat atau sederet angka sejarah dan analisa yang mendalam. Hanya
sebuah tulisan yang ingin di tuangkan,.
Saya mulai merasakan ada yang kuran kalau gak nulis, seperti
tulisan sebelumnya yang saya ceritakan tentang menulis. Dan hari ini saya
bersukur di pertemukan dengan orang yang sabar dan ikhlas membantu dan
membimbing saya dalam menulis dan malah yang pertama memperkenalkan menulis
yaitu Mang Isa, ya saya memangilanya demikian,. Karena dia tingal di medan dan
itu jauh hingga ahirnya saya berkirim email, ide awalnya saya ingin sekali
nulis buku namun kalau langsung ngetik gak bisa jadi saya metodenya nabung aja
sama dia. Lama kelamaan malah ide awalanya lupa saya jadi asik menceritakan
keseharian dan hikmah saja,, dan betapa senang saya jika bisa membuat sebuah
tulisan sehingga saya pajang di blog. Hingga ahirnya blog saya update setelah
bertahun-tahun ngangur karena memang blog itu hanya ikut-ikutan saja, namu
sekarang seakan menjadi buku harian saya.
Semangat menulis itu kadang naik kadang turun. Saya nulis
seminggu hanya 2 atau satu saja,, karena saya merasa sibuk dan kadang gak ada
ide semangat sih ada, kadang malah saya bolos berbulan bulan gak nulis.
Kemudian mucul kembali semangat itu,, bukan karena dorongan orang atau dari
buku kepenulisan melaikan dari diri saya, ada perasaan aneh jika saya tidak
menulis. aneh juga saya bingung makanya saya diem di depan komputer buka,
ngelamun ngetik apa ya,,,, nulis ilmiah saya agak bingung dengan nama istilah
dan sebagainya, nulis cerita juga gimana, pengalama gak ada yang menarik,
begitu saja terus saya tersiksa samapi saya benar-benar menunggu ide datang dan
langsung menungakanya, atau jika ada hal menarik saya coba tuangkan kedalam
tulisan kejadian di kerjaan atau kegiatan saya yang membahagiakan,, ahirnya
sedikit banyak rasa haus saya menulis tersalurkan, namun kadang ada bolosnya
juga,, namun sedikit demi sedikit semangat itu tumbuh karena mang isa memberi
semangat melalu emailnya,
Kemudian saya tertantang kembali menulis setiap hari oleh
buku happy writing buku tentang bagaimana menulis, saya juga masih ragu bisa
melakukan itu,, karena di pikiran saya masih tertanam nulis harus ada ide dan
memang mengalir, maksudnya gak mungkin nulis itu hanya satu paragraf dan gak
jelas, sampai ahirnya saya sekareng menulis menjadi hal yang tidak bisa di
pisahkan dan saya mulai bisa menulis setiap hari dengan ide yang ada saja,
bahkan saya bisa nulis walau gak ada ide sama sekali, gak ada cerita keseharian
yang menarik,, bahkan yang menarik saya nulis dengan bahagia,,,
Posting Komentar