Sudah menjadi komitmen “mengingatkan diri saya” jika sudah muncul
rasa malas untuk menulis jika ada pertanyaan dalam diri saya kenapa saya harus
nulis tiap hari ? saya coba menaruh diri saya di posisi yang mungkin sulit
yaitu bagaimana saya bisa menulis setiap hari yang artinya harus ada ide di
sana,, saya kesampingkan dulu apa ide itu inspiratif, menarik atau lucu karena
mau menuliskan keseharian harusnya menjadi penghargaan tersendiri. Mengapa saya
katakana “seharusnya” karena menulis kadang di pandang sebelah mata saja,,
seakan ada anggapan (di saya pribadi) hal ini tidak harus di tulis hal itu gak
terlalu penting. Namun kita tidak tahu mana ide yang terbik itu datang bahkan
keahlian yang luar biasa itu bukan datang begitu saja harus ada kesabaran dan berkelanjutan.
Ahir-ahir ini saya nulis tentang menulis mulai dari keuntungan dan sampai
bagaimana semangat menulis bisa di kembangkan. Sebenarnya itulah yang ada pada
diri saya sekarang lagi-lagi jika tulisan adalah sebuah perekam maka sekarang
dia sedang merekam pandangan saya tentang menulis, saya ambil istilah merekam
dari mang isa… menulis keseharian bagaikan merekam hidup kita.
Saya ingin mengembangkan salah satu metode, yaitu saling berbalas
email. Ya email bukan hanya sekedar untuk bikin fb atau twitter. Saya harap
seseorang mau nulis walau alasanya hanya bercerita tentang keseharian atau
bahkan alasanya untuk membalas email. Dengan langkah pertama menulis saya ingin
mengajak anda mau mendengar diri anda sendiri dan anda mulai nyaman dengan
nulis, kedepan anda bisa mengungkapkan ide, menuliskan ilmu lebih mudah dan
selanjutnya anda bisa berbagi dengan yang mulai dari pengalaman, cerita lucu
bahkan sebuah motivasi. Menulis tidak harus jadi penulis, yang terpenting anda
bisa berkomunikasi dengan diri anda sendiri saya rasa. Ini akan jadi salah satu
terapi untuk diri kita.
Saya juga ingin mencoba mengajarkan anak-anak menulis. Nah, nanti
tulisan mereka saya balas mungkin selembar kertas mungkin hanya tulisan jelek
namuan saya ingin mengembangkan bakat menulis anak-anak. Dan kedepanya akan
seperti teko tempat minum itu, jika teko it uterus di keluarkan isinya tanpa di
isi lagi maka akan kosong. Jika anak-anak sudah menikmati menulis mereka akan
mencari bahan buat nulis dan tidak lain bahan itu harus membaca,, maka dengan
kegiatan membaca dan menuliskan apa yang telah di baca akan menjadi aktifitas
yang efektif untuk mereka di bidang pembelajaran.
Karena ilmu yang mereka dapat mereka kuatkan lagi dengan menulis
sukur-sukur suatu ketika sudah dewasa mereka akan melihat tulisan mereka lagi,,
dan menimbulakan rasa berbagi husunya di bidang ilmu. So keep writing !!!!!!!!
Posting Komentar